Dalam Semalam, 3 Kapal Dibajak Perompak Bersenjata Laras Panjang
Terjadi di Perairan Timur Laut Selat Malaka
Kawanan perompak laut kembali beraksi, Selasa (10/7). Tak
tanggung-tanggung, tiga kapal ikan asal Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan
(PPSB) dibajak dalam semalam di Perairan Timur Laut Selat Malaka.
Informasi yang dihimpun POSMETRO di Gudang SBU Gabion
Belawan, kemarin, tiga kapal ikan yang dibajak, masing-masing Lestari Indah,
Alam Bahari, dan Sumber Berjaya berangkat melaut dari Belawan menuju Perairan
Timur Laut Selat Malaka, Senin (9/7) lalu. Sekitar dini hari tiba di perairan
laut dalam tersebut, masing-masing awak kapal pun langsung menabur pukat tarik
untuk mendapatkan ikan.
Saat itulah kawanan perompak berjumlah lima orang lebih beraksi.
Sebelum membajak masing-masing kapal, agar tidak dicurigai, boat yang
ditumpangi kawanan peraompak lebih dulu membajak kapal kecil. Setelah kapal
tersebut berhasil dikuasai, dengan menggunakan sebo dilengkapi masing-masing
senjata laras panjang, para pelaku pun menuntaskan aksi mereka ke masing-masing
kapal.
Hasilnya, seluruh barang berharga, masing-masing alat
komunikasi, satelit, komputer dan sejumlah barang berharga milik awak kapal semuanya
habis dijarah. Tak hanya itu, untuk mendapatkan tebusan, masing-masing tekong
kapal, Ramlan (43), Sahar (37) dan M Khaidir operator mesin kapal juga diculik
para pelaku. Untuk berlari ke tempat persembunyian mereka, kawanan perompak pun
kembali pindah ke boat mereka semula. Sementara ketiga kapal yang dibajak
memilih balik ke Belawan untuk melaporkan kejadian yang telah terjadi. Namun
karena peralatan komunikasi sudah tidak ada, masing-masing kru awak kapal bisa
sampai di Belawan setelah dipandu nelayan lain. Mereka tiba di dermaga Belawan
setelah dua hari berlayar, lebih lama dari biasanya.
"Itu lah yang kutahu. Kok yang lain aku tak tahu
kali ceritanya. Yang pasti pelaku memaki kapal kecil merompak masing-masing
kapal,” terang salah satu operator kapal yang tak ingin namanya dikorankan pada
POSMETRO.
Sementara para toke yang ditemui di Gudang SBU Gabion
Belawan enggan memberikan komentar apapun. Bahkan, didapat informasi kalau
mereka enggan melapor pada pihak yang berwajib.
"Takut tokenya melapor, karena kalau mengadu nyawa
yang disandera akan terancam. Makanya kebanyakan kasus seperti ini jarang
dilaporkan karena penyelesaiannya dengan membayar tebusan saja,” tambah seorang
nelayan yang juga mengetahui kronologis pembajakan ketiga kapal tersebut.
Belum adanya laporan resmi kepada pihak yang berwajib juga
dibenarkan Kubbid Gakkum Ditpolair Poldasu, AKBP Baharuddin Desky. "Belum,
belum ada kita terima laporan perompakan,” ungkap Desky ketika dikonfirmasi
POSMETRO via telepon.(ril/rul)
No comments:
Post a Comment