Ads 468x60px

Thursday, July 12, 2012

Toke Ogah Melapor Supaya tak Merugi


Dalam Semalam, 3 Kapal Dibajak Perompak Bersenjata Laras Panjang
Terjadi di Perairan Timur Laut Selat Malaka

Kawanan perompak laut kembali beraksi, Selasa (10/7). Tak tanggung-tanggung, tiga kapal ikan asal Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) dibajak dalam semalam di Perairan Timur Laut Selat Malaka.

Informasi yang dihimpun POSMETRO di Gudang SBU Gabion Belawan, kemarin, tiga kapal ikan yang dibajak, masing-masing Lestari Indah, Alam Bahari, dan Sumber Berjaya berangkat melaut dari Belawan menuju Perairan Timur Laut Selat Malaka, Senin (9/7) lalu. Sekitar dini hari tiba di perairan laut dalam tersebut, masing-masing awak kapal pun langsung menabur pukat tarik untuk mendapatkan ikan.
Saat itulah kawanan perompak berjumlah lima orang lebih beraksi. Sebelum membajak masing-masing kapal, agar tidak dicurigai, boat yang ditumpangi kawanan peraompak lebih dulu membajak kapal kecil. Setelah kapal tersebut berhasil dikuasai, dengan menggunakan sebo dilengkapi masing-masing senjata laras panjang, para pelaku pun menuntaskan aksi mereka ke masing-masing kapal.
Hasilnya, seluruh barang berharga, masing-masing alat komunikasi, satelit, komputer dan sejumlah barang berharga milik awak kapal semuanya habis dijarah. Tak hanya itu, untuk mendapatkan tebusan, masing-masing tekong kapal, Ramlan (43), Sahar (37) dan M Khaidir operator mesin kapal juga diculik para pelaku. Untuk berlari ke tempat persembunyian mereka, kawanan perompak pun kembali pindah ke boat mereka semula. Sementara ketiga kapal yang dibajak memilih balik ke Belawan untuk melaporkan kejadian yang telah terjadi. Namun karena peralatan komunikasi sudah tidak ada, masing-masing kru awak kapal bisa sampai di Belawan setelah dipandu nelayan lain. Mereka tiba di dermaga Belawan setelah dua hari berlayar, lebih lama dari biasanya.
"Itu lah yang kutahu. Kok yang lain aku tak tahu kali ceritanya. Yang pasti pelaku memaki kapal kecil merompak masing-masing kapal,” terang salah satu operator kapal yang tak ingin namanya dikorankan pada POSMETRO.
Sementara para toke yang ditemui di Gudang SBU Gabion Belawan enggan memberikan komentar apapun. Bahkan, didapat informasi kalau mereka enggan melapor pada pihak yang berwajib.
"Takut tokenya melapor, karena kalau mengadu nyawa yang disandera akan terancam. Makanya kebanyakan kasus seperti ini jarang dilaporkan karena penyelesaiannya dengan membayar tebusan saja,” tambah seorang nelayan yang juga mengetahui kronologis pembajakan ketiga kapal tersebut.
Belum adanya laporan resmi kepada pihak yang berwajib juga dibenarkan Kubbid Gakkum Ditpolair Poldasu, AKBP Baharuddin Desky. "Belum, belum ada kita terima laporan perompakan,” ungkap Desky ketika dikonfirmasi POSMETRO via telepon.(ril/rul)

No comments:

Post a Comment