Medan
Zulfi Hendri (33) menjadi korban penembak misterius (petrus). Pedagang ayam di Jalan Bulan itu kritis seteleh lehernya ditembus proyektil. Siapa pelakunya, lokasi penembakan dimana dan apa motifnya, masih ditelusuri polisi.
Melyani (24), istri korban yang ditemui di RSUD Pirngadi, Selasa (18/3), kepada wartawan mengaku mengetahui suaminya tertembak setelah ditelepon seorang penarik becak.
"Saya ditelepon seorang penarik becak yang mengantarkan suami saya ke Klinik Analusia di Jalan Gurilla. Katanya ditembak. Saya langsung cek ke sana (klinik, red)," katanya.
Melyani menyebut, Senin (17/3) malam sekira pukul 22.00 WIB, suaminya keluar rumah dengan alasan membeli nasi goreng. Sekira pukul 22.30 WIB, ia mendapat telepon kalau suaminya kena tembak. Karena kondisinya kritis, Zulfi dirujuk ke RSUD Pirngadi Medan. "Belum buat laporan polisi. Masih fokus dengan kesembuhan suami saya," katanya.
Apa yang menjadi motif penembakan warga Jalan M Yakub Gang Bidan itu, masih dicari tahu oleh polisi. Melyani sendiri mengaku belum mendapat informasi dimana suaminya ditembak dan apa motifnya. "Nggak tahu dimana. Tukang becak yang bawa ke klinik juga langsung pergi," katanya.
Sementara itu, seorang kerabat korban menduga penembakan dilakukan oknum aparat. "Kalau memang salah, kenapa harus ditembak di leher," ucap kerabat korban yang minta namanya tidak dikorankan.
Saat ini, pihak keluarga masih masih menunggu informasi terkait proyektil peluru untuk mengetahui jenis senjata api yang dipakai menembak Zulfi.
Tak cuma polisi harus putar otak, wartawan yang melakukan peliputan juga harus kerja ekstra keras untuk mengetahui lokasi penembakan. Hasil yang diperoleh juga belum bisa dikatakan A1.
Namun, wartawan mendapat informasi kalau Senin (17/3) malam sekira pukul 21.00 WIB, terjadi penembakan di Jalan Veteran, Helvetia, persisnya samping sekolah PAB. Patak, seorang warga yang kebetulan melintas di tempat itu, mengaku melihat seorang diduga bandar narkoba ditembak karena melawan.
"Kejadiannya antara jam 9 sampai 10 malam. Kemungkinan bandar narkoba. Karena melawan saat akan ditangkap, serbuk putih kemungkinan sabu berserakan di jalan. Ramai yang lihat. Jalanan sampai macet," katanya.
Tiga Kapolsek, yakni Medan Labuhan, Medan Barat dan Helvetia termasuk Kasat Narkoba Polresta Medan yang dikonfirmasi memberikan jawaban serupa. Tidak ada anggotanya melakukan penangkapan malam itu.
Sementara itu, Humas RSUD Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakan, korban masih dirawat intensif. "Diduga luka tembak. Proyektilnya masih bersarang di leher atau tidak, belum tahu. Karena belum dilakukan tindakan operasi," jelasnya. (Bw)
No comments:
Post a Comment