Medan
Aipda Dudi Efni (39) yang bertugas di Polsek Lubukpakam dianiaya tiga pria mengenakan seragam salah satu OKP di pelataran parkir Medan Plaza, Jalan Iskandar Muda, Minggu (30/3) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Dengan kondisi terluka, Dudi sampai di Mapolresta Medan untuk melaporkan penganiayaan yang dialami. "Pelakunya tiga orang. Saya tak cuma dipukuli dan ditendang, kaki dan perut saya disabet pisau. Untung hanya luka gores," kata Dudi yang terpaksa menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Korban juga mengaku keningnya terluka dipukul batu. "Celana jeans dan baju saya robek ditarik-tarik," ucapnya.
Dudi yang didampingi istrinya menceritakan, malam itu dalam perjalanan menuju kos seorang temannya. "Saya naik mobil dari Jalan Kangkung mau jemput anak di kosan teman. Sampai disitu, saya dengan ada ribut-ribut di samping kos-kosan. Saya pun keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata Dudi sambil memegangi keningnya yang diperban.
Korban pun bertanya pada pelaku prihal pemicu keributan. Disitulah pelaku marah-marah. "Dia (pelaku, red) balik bertanya urusan saya apa. Saya bilang mau keluar dan mobil saya terhalang. Pelaku kemudian menanyakan KTP. Saya pura-pura bilang saya ini cuma sopir," kata Dudi seraya menyebut pelaku yang bersitegang dengannya berinisial PCP.
Emosi PCP pelaku memuncak. Ia serta dua rekannya memaksa korban ikut. Dudi yang tak mau ribut, nurut saja dan mengemudikan mobilnya mengikuti rute yang diarahkan pelaku.
"Saya diarahkan ke pelataran parkir Medan Plaza. Sesampainya disitu, seorang rekan PCP menutup portal. Saya diinterogasi. Mereka bilang, kecil menghadapi orang seperti saya. Setelah itu mereka memukuli saya," ungkap Dudi.
Tak puas cuma pakai tangan serta kaki, pelaku menganiaya korban menggunakan senjata tajam dan batu. Tak mau mati konyol, Dudi akhir membuka identitas dirinya sebenarnya.
"Aku sudah bilang kalau aku ini polisi. Tapi mereka bilang, mau PM atau polisi, kubunuh," ucap Dudi yang mengaku roboh setelah keningnya dipukul batu oleh PCP.
Korban berhasil lolos setelah memanfaatkan kelengahan para pelaku. "Begitu mereka lengah, saya berlari masuk mobil dan tancap gas menuju Polresta Medan," kata Dudi seraya menunjukkan bukti laporan STTLP/792/K/III/2014/RESTA Medan tanggal 30 Maret.
Ia berharap petugas Polresta Medan segera meringkus ketiga pelaku. "Jangan mentang-mentang anggota OKP, mereka bisa arogan kepada masyarakat apalagi anggota polisi," tukasnya.
Kanit Jahtanras Polresta Medan, AKP Daniel yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. "Saya belum tahu. Belum dapat laporan," katanya. (bo)
Teks Foto : Aipda Dudi Efni yang keningnya terluka akibat dianiaya tiga orang memakai seragam salah satu OKP.
Aipda Dudi Efni (39) yang bertugas di Polsek Lubukpakam dianiaya tiga pria mengenakan seragam salah satu OKP di pelataran parkir Medan Plaza, Jalan Iskandar Muda, Minggu (30/3) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Dengan kondisi terluka, Dudi sampai di Mapolresta Medan untuk melaporkan penganiayaan yang dialami. "Pelakunya tiga orang. Saya tak cuma dipukuli dan ditendang, kaki dan perut saya disabet pisau. Untung hanya luka gores," kata Dudi yang terpaksa menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Korban juga mengaku keningnya terluka dipukul batu. "Celana jeans dan baju saya robek ditarik-tarik," ucapnya.
Dudi yang didampingi istrinya menceritakan, malam itu dalam perjalanan menuju kos seorang temannya. "Saya naik mobil dari Jalan Kangkung mau jemput anak di kosan teman. Sampai disitu, saya dengan ada ribut-ribut di samping kos-kosan. Saya pun keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata Dudi sambil memegangi keningnya yang diperban.
Korban pun bertanya pada pelaku prihal pemicu keributan. Disitulah pelaku marah-marah. "Dia (pelaku, red) balik bertanya urusan saya apa. Saya bilang mau keluar dan mobil saya terhalang. Pelaku kemudian menanyakan KTP. Saya pura-pura bilang saya ini cuma sopir," kata Dudi seraya menyebut pelaku yang bersitegang dengannya berinisial PCP.
Emosi PCP pelaku memuncak. Ia serta dua rekannya memaksa korban ikut. Dudi yang tak mau ribut, nurut saja dan mengemudikan mobilnya mengikuti rute yang diarahkan pelaku.
"Saya diarahkan ke pelataran parkir Medan Plaza. Sesampainya disitu, seorang rekan PCP menutup portal. Saya diinterogasi. Mereka bilang, kecil menghadapi orang seperti saya. Setelah itu mereka memukuli saya," ungkap Dudi.
Tak puas cuma pakai tangan serta kaki, pelaku menganiaya korban menggunakan senjata tajam dan batu. Tak mau mati konyol, Dudi akhir membuka identitas dirinya sebenarnya.
"Aku sudah bilang kalau aku ini polisi. Tapi mereka bilang, mau PM atau polisi, kubunuh," ucap Dudi yang mengaku roboh setelah keningnya dipukul batu oleh PCP.
Korban berhasil lolos setelah memanfaatkan kelengahan para pelaku. "Begitu mereka lengah, saya berlari masuk mobil dan tancap gas menuju Polresta Medan," kata Dudi seraya menunjukkan bukti laporan STTLP/792/K/III/2014/RESTA Medan tanggal 30 Maret.
Ia berharap petugas Polresta Medan segera meringkus ketiga pelaku. "Jangan mentang-mentang anggota OKP, mereka bisa arogan kepada masyarakat apalagi anggota polisi," tukasnya.
Kanit Jahtanras Polresta Medan, AKP Daniel yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. "Saya belum tahu. Belum dapat laporan," katanya. (bo)
Teks Foto : Aipda Dudi Efni yang keningnya terluka akibat dianiaya tiga orang memakai seragam salah satu OKP.
No comments:
Post a Comment