Tanjungbalai
Polres Tanjungbalai menggelar rekonstruksi pembunuhan sadis yang dilakukan Heri Azhari. Dari rekonstruksi terungkap pelaku nekat membunuh sepupunya, Hikmayanti lantaran menjerit saat dicabuli.
Reka ulang di tempat kejadian perkara (TKP) yang berlangsung sebanyak 21 adegan, dipimpin Kasat Reskrim AKP Aris Wibowo Sik didampingi Kanit Intelkam, AKP Drs B Simatupang dan Kapolsek Sei Tualang Raso, AKP Ruslan Lubis, Senin (17/3).
Pada adegan pertama, Yuhan alias Atan yang merupakan ayah korban datang ke kediaman pelaku di Jalan Kedaung, Lingkungan III, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso.
Yunan minta tolong kepada Heri menemui istrinya, Ineng di Runah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk meminta nomor ponsel adiknya, Dayat. Tersangka pun pergi dengan berjalan kaki. Setelah menerima secarik kertas dari Ineng yang diatasnya tertulis nomor ponsel Dayat, Heri kembali menemui Yunan. Ketika itu korban minta ikut. Keduanya pun berangkat naik sepeda.
Setelah itu, Heri dan Hikmayanti pergi ke kawasan Pasir Timbun. Sempat bermain di tempat itu, keduanya kembali ke rumah pelaku yang saat itu sepi penghuni.
Keduanya sempat tidur-tiduran di atas kasur. Disitulah Heri memasukkan salah satu jari tangannya ke kemaluan korban.
Hikmayanti pun menjerit. Pelaku yang panik lantas mencekik korban dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke dinding rumah. Setelah itu pelaku pergi ke dapur dan mengambil pisau yang tergeletak di meja. Korban kemudian ditikam di perut, pinggang kanan, kiri serta bagian belakang.
Hikmayanti sempat melawan dengan menggigit tangan kanan Heri. Hal itu membuat pelaku makin naik pitam dan mendorong korban hingga terjatuh ke belakang. Adegan selanjutnya, Heri mengambil tali plastik yang dipakai mengikat tangan korban. Setelah itu korban dimasukkan ke dalam karung plastik dan menyeretnya ke semak-semak di belakang rumah.
Pelaku kemudian kembali ke rumah untuk mengambil minyak tanah dan korek api. Saat berjalan keluar rumah, Heri menemukan bra yang tidak terpakai di bawah tangga kemudian membakarnya di atas karung berisi korban.
Terakhir, pelaku mengganti pakaian dan mencuci pisau yang dipakai menikam korban. Setelah itu, pelaku memakai sepeda milik korban pergi ke rumah neneknya di Desa Sei Taman dan mengakui perbuatannya. (Rmt)
No comments:
Post a Comment