Ads 468x60px

Tuesday, April 1, 2014

Dosen IAIN Ditikami Perampok

Medan
Nyawa Rusdi Ananda nyaris melayang di tangan kawanan perampok yang menyatroni rumahnya di Pasar III Gang Mulia No 25, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Selasa (1/4) pagi. Dosen IAIN Sumut ini ditikami dan diclurit kemudian disekap dalam kamar dengan kondisi bersimbah darah.

Kalau saja tetangganya, Atik (57) tidak keluar rumah, mungkin nyawa dosen Fakultas Tarbiyah Ilmu Pendidikan Program Studi Ilmu Matematika, ini tidak tertolong. "Pertama kali dengar ada yang teriak minta tolong kira-kira pukul 06.15 WIB," kata Atik kepada wartawan.


Ketika itu, Atik sedang membuka pagar rumah karena anaknya, Bella mau berangkat kerja. "Pas kulihat, bapak itu merayap di pekarangan rumah dengan tubuh penuh darah. Dia minta-minta tolong. Katanya dirampok," ujar Atik.
Informasi yang diperoleh di lokasi, perampokan diperkirakan terjadi sekira pukul 05.30 WIB. Korban yang selesai sholat subuh, terkejut begitu membuka pintu kamar mendapati empat orang tidak dikenal mengacak-acak ruang tamu rumahnya.

Pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang diduga panik karena aksinya ketahuan, sehingga menyerang korban dengan cara membabibuta. Korban yang hendak berlari ke luar rumah, punggungnya ditikam sebanyak delapan kali. Kepalanya juga diclurit. Rusdi kemudian diseret ke dalam kamar.

Sementara korban cengap-cengap karena banyak mengeluarkan darah, pelaku sibuk mencari barang berharga. Atik yang panik melihat Rusdi "mandi darah" memanggil suaminya.   

"Waktu kami tolong, tangan bapak itu masih terikat kabel. Dia sempat sanderan di pagar rumah. Saya dan suami kemudian membawanya ke Rumah Sakit Haji, tapi karena lukanya parah dirujuk Columbia Asia," kata Atik.
Hasil amatan di kediaman korban, tampak bercak darah menempel di dinding dan lantai kamar depan yang letaknya tak jauh dari pintu depan rumah.

Reza Pahlevi menduga pelaku mengenal sosok pamannya tersebut. Apalagi saat kejadian korban seorang diri di rumah, karena istrinya, Tien Rosyida sedang ke luar kota.

"Saya yakin pelaku tahu kalau paman sendiri di rumah dan berniat membunuhnya," ucap Reza seraya menyebut istri pamannya berada di Siantar.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman yang dikonfirmasi mengatakan, pelaku membawa kabur laptop, HP, jam tangan serta perhiasan emas seberat lima gram. 

"Pelakunya diperkirakan lebih dari tiga orang, mempergunakan senjata tajam dan masuk lewat pintu belakang. Dugaan pelaku mengenal korban, masih diselidiki," katanya.

Ia mengaku pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun belum bisa mengidentifikasi pelaku. (Bowo)

No comments:

Post a Comment