Medan
Dua pelaku pencurian di rumah seorang Jenderal TNI AU di Jalan Ngalengko, Kecamatan Medan Timur babak belur dihajar warga, Rabu (2/4) sore.
Polisi yang datang ke lokasi harus kerja ekstra keras saat akan memboyong Syawal (27) dan Zulkarnain. Pasalnya terjadi pro dan kontra antara warga di tempat itu. "Siapa saja teman mu main? Apa yang kau ambil," senggak petugas.
Namun keduanya tetap tidak mengakui perbuatannya. "Kami tidak mencuri. Betul pak," ucap keduanya yang babak belur setelah dihajar warga. Tak mau percaya begitu saya, petugas lantas menggeledah keduanya dan menemukan linggis berukuran pendek dan kabel listrik diduga curian. "Ini apa? Masih nggak ngaku juga kalian," tanya petugas kesal.
Melihat itu, warga yang berang kembali menghajar keduanya. Disitulah datang sejumlah warga didominasi kaum ibu dan membela kedua pelaku. Mereka merangsek masuk ke dalam rumah dan menyebut Syawal dan Zulkarnain juga warga Jalan Ngalengko.
"Tolong ya, jangan ada yang mukuli. Awas kalau kalian pukuli," teriak beberapa orang ibu.
Tak lama, dua orang mengenakan seragam lengkap TNI AU berpangkat Letnan Dua (Letda) datang ke lokasi. "Ayo, ngaku. Sama siapa kamu main?" tanya Letda Yulianto. Tapi keduanya memilih bungkam.
Melihat warga semakin banyak berkumpul, petugas Polsek Medan Timur menggiring keduanya ke dalam mobil Kijang Innova. Sempat terjadi ketegangan antara awak media dengan seorang pria berbadan besar yang mengaku kerabat kedua pelaku.
"Sana kalian. Jangan kalian ekspos. Macam betul aja kalian," senggak pria itu sembari mengepal tangannya. Awak media yang tak mau terpancing lantas menjawab hanya menjalankan tugas peliputan. Bukannya memaklumi, pria itu malah tambah senewen.
"Awas kalian. Kalau mau diekspos, jangan disini. Apa kau? Ini kampung siapa rupanya," tantang pria itu sambil memasang kuda-kuda. "Sudah-sudah, mereka hanya liputan," ucap rekan Letda Yulianto menenangkan situasi.
Sepeninggalan pria tersebut, mobil yang mengangkut kedua pelaku melaju kencang menuju Polsek Medan Timur. Di kantor polisi, Syawal dan Zulkarnain mengakui perbuatannya.
"Ada dua lagi kawan kami. Satu namanya Putra. Satu lagi kawannya, kami nggak kenal," kata Syawal.
Keduanya mengaku baru kali itu mencuri. "Kami nggak sengaja melihat Putra dan temannya ada di dalam rumah. Kami pun ikut masuk. Nggak lama ada warga yang teriak. Makanya kami dipukuli," aku Syawal.
Keduanya mengaku ikut mencuri untuk mencari uang buat beli rokok. "Bukan beli sabu, tapi rokok," ucap Zulkarnain.
Letda Yulianto yang ikut ke kantor polisi mengaku hanya ditugaskan menjaga rumah tersebut. "Tugas saya hanya menjaga dan mengawasi. Saya nggak boleh menjawab pertanyaan wartawan tanpa izin atasan," katanya.
Yulianto menyebut pencurian sering terjadi di kediaman komandannya tersebut. Yang dicuri mulai dari kabel listrik hingga jerjak pintu rumah. "Rumah itu sudah lama tidak dihuni. Makanya barang-barang didalamnya dijarah," katanya.
Ditanya nama Jenderal TNI AU selaku pemilik rumah, Yulianto hanya tersenyum. "Sudah dulu ya, nanti saya ditegur," ucapnya kemudian masuk ke ruang penyidik. (bw)
teks foto: Satu dari dua pelaku pencurian di kediaman milik seorang Jenderal TNI AU di Jalan Ngalengko.
No comments:
Post a Comment