Ads 468x60px

Friday, November 16, 2012

Mahasiswa UDA Geruduk Polsek Medan Baru


Kawan Dipukuli Malah Mau Dijadikan Tersangka

MEDAN
Menilai rekannya sebagai korban, namun malah terendus kabar mau dijadikan tersangka, membuat mahasiwa Universitas Darma Agung (UDA), ramai-ramai menggeruduk Polsek Medan Baru. Kantor polisi yang berlokasi di Pajak Petisah itu pun, kemarin (16/11) jadi heboh.

Masih ingat dengan kasus yang menimpa Bonar Victory Sihombing (21)? Pada 7 November lalu, mahasiswa jurusan Hukum Universitas Darma Agung yang ngekos di Jl Harmonika Padang Bulan ini, dikeroyok dan diserang gerombolan pemuda naik sepeda motor.


Saat itu, ia dan rekan-rekannya sesama mahasiswa sedang asyik menonton liga champion antara kesebelasan Brossia Dortmund vs Real Madrid di warkop di kawasan Pasar I Padang Bulan.
Pasca melapor ke Polsek Medan Baru dengan LP/2829/XI/2012/SPKT Sek Mdn Baru, pelaku pemukulan Aswin Ginting sudah ditangkap dan dibui. Tapi belakangan malah berhembus kabar, rekan mereka mau dijadikan tersangka.

Tak terima dengan isu itu, puluhan mahasiswa jurusan hukum Darma Agung mendatangi Polsek Medan Baru sekitar pukul 17:00 wib. Kehadiran 40-an mahasiswa itu sebagai aksi solidaritas terhadap rekannya Bonar Victory Sihombing yang dikabarkan dijadikan tersangka setelah Aswin Ginting turut melaporkan kasus pemukulan atasnya.

Saat baru tiba di halaman Polsek Medan Baru, salah sorang mahasiswa langsung mengatakan jika rekannya, Bonar merupakan korban pemukulan kelompok geng motor. "Dia adalah korban pemukulan kelompok NKB, dan saya juga ada saat kejadian itu," teiak salah satu mahasiswa yang turut didengar oleh Kapolsek Medan Baru.

Perwakilan mahasiswa tersebut pun akhirnya diajak untuk berdialog di ruang Kapolsek Medan Baru. Dari hasil pembahasan tersebut dikatakan jika kedua belah pihak diarahkan untuk berdamai. Salah seorang mahasiswa yang enggan memberitahukan namanya itu mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan proses hukum yang dialami Bonar.

"Jelas kami kecewa, rekan kami Bonar yang menjadi korban karena dipukuli Aswin dan kawan-kawannya yang berjumlah 30-an orang. Tapi tadi Bonar ditelpon untuk melengkapi BAP, tak lama kami dapat kabar kalau dia dijadikan tersangka. Ada apa ini?" heran para mahasiswa.

Menanggapi kasus tersebut, Kapolsek Medan Baru Kompol Jean Calvijn Simanjuntak ketika dikonfirmasi terkait kehadiran puluhan mahasiswa Darma Agung mengatakan, kasus tersebut akan tetap diproses karena keduanya membuat laporan. "Bonar tanggal 7 sekitar jam 15:00 wib, dan Aswin besoknya sekitar jam 17:00 wib. Proses akan terus kita lanjutkan," katanya yakin.

Terkait aksi solidaritas yang mengatakan pelaku adalah kelompok geng Motor NKB, perwira dengan satu melati emas di pundak ini mengatakan, dalam laporan BAP tidak ada dilaporkan mengenai hal tersebut. "Dalam BAP tidak ada dikatakan geng motor, yang ada keduanya saling lapor," ulangnya lagi.
Penjelasan Kapolsek Medan Baru, membuat para mahasiswa menjadi sangat kecewa. Mereka menilai, pihak kepolisan tak mampu menuntaskan kasus geng motor yang kerap meresahkan.

Apalagi, berdasarkan informasi disebutkan, Bonar sudah 3 kali menjadi korban keganasan kelompok NKB. "Ini yang ketiga dia jadi korban NKB, malah dia pula dijadikan tersangka. Kacau sudah proses hukumnya. Tindaklah geng motornya," ketus salah seorang mahasiswa yang kesal.

Kapolsek Medan Baru Kompol Jean Calvijn Simanjuntak SIK mengatakan jika kedua belah pihak bisa berdamai sementara proses hukum tetap dilakukan. "Tetap kita proses," katanya lagi. (wjn)

No comments:

Post a Comment