Ads 468x60px

Wednesday, August 29, 2012

Tetap Jualan Bermodal Meja Pemberian Warga


Lapak Pedagang Pajak Jalan Nusantara Digusur Tanpa Pemberitahuan

Meski lapak dan steling serta meja kursi dagangan mereka raib, pedagang di Jl. Nusantara, Kel. Komat III, Kec. Medan Kota, tetap berjualan. Meja dan kursi justru diberikan oleh warga sekitar. Fakta ini membantah pengakuan Lurah Komat III, Clara Patria yang mengaku penggusuran dilakukan karena warga resah.

Kemarin (28/8) pagi, Heriati (54) kembali mulai jualan sarapan pagi. Bahkan, meja dan kursi yang dipakainya untuk berjualan lontong, justru diberikan oleh warga sekitar lapak jualannya. "Kursi sama mejanya ini dikasih masyarakat sini, kalau tidak dikasih mana bisa saya jualan," kata warga Jl. Amaliun Gg. Amat Besar ini, ditemui di lokasi jualannya.
Diakui wanita 4 anak dan 1 cucu itu, suaminya sempat melarangnya berjualan lagi walau hanya mulai pukul 07.00-12.00 WIB. "Suami saya tadi pagi sudah tidak kasih saya untuk berjualan," katanya, mengaku karena atap lapak dagangannya sudah tak ada lagi.
"Memang itu yang ditakutkan, kalau hujan basah semua jualannya saya, habis lah jualan saya semua. Karena atapnya dah digusur, tapi karena tidak ada penghasilan lain saya jualan saja," sambungnya. Beruntung, setibanya di Jl. Nusantara masyarakat sekitar memberikan kursi dan meja kepadanya. "Sampai di sini saya dikasih meja sama kursi," katanya seraya duduk didepan dagangannya.
Menurut wanita berjilbab ini, dari penjualan lontongnya dirinya dapat memperoleh keuntungan Rp50 ribu per harinya. "Lepas, lepas makan aja," ujarnya pada Posmetro Medan. Dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB, Heriati sudah dapat memperoleh keuntungan Rp 30 ribu. "Tadi lumayan juga yang beli, banyak warga sini yang makan," ucapnya mengakhiri perbincangan.
Pantauan Posmetro Medan, sekitar 8 warga sekitar membantu para pedagang membersihkan lapak dan selokan yang berada di lokasi jualan. Bukan hanya itu, para pedagang yang kesal juga menempelkan kertas didinding yang tertuliskan, "Harus dibayar berapa? Agar kami bisa berjualan,".
Menurut warga sekitar, dengan adanya Pajak Jalan Nusantara tepatnya simpang Jalan Puri tersebut mereka sangat terbantu, karena tidak perlu jauh-jauh lagi mencari makanan. Mengingatkan, Minggu (27/8) malam, lapak dagangan pedagang Jl. Nusantara digusur Satpol PP. Menurut Lurah Komat III, Clara Patria, penggusuran itu karena ada keresahan warga dan juga perintah langsung Wali Kota Medan. Menurutnya, para pedagang tersebut telah membangun lapak dagangannya secara permanen. "Makanya kita gusur," sambungnya.
Dikatakannya, penggusuran itu juga dilakukan karena adanya pengaduan dari masyarakat. Namun, saat ditanya masyarakat mana yang keberatan, Clara enggan memberitahukannya. "Pokoknya masyarakat, ada yang keberatan," katanya.
Mengenai penggusuran itu dilakukan karena tidak ada kutipan dari pihak kelurahan, Clara membantahnya. "Mengenai pengutipan mohon maaf, saya tidak tahu," ucap wanita yang baju hijau-hijau ini.(*/joe)

No comments:

Post a Comment