Lapak Pedagang Pajak Jalan Nusantara Digusur Tanpa
Pemberitahuan
Meski lapak dan steling serta meja kursi dagangan mereka
raib, pedagang di Jl. Nusantara, Kel. Komat III, Kec. Medan Kota, tetap
berjualan. Meja dan kursi justru diberikan oleh warga sekitar. Fakta ini
membantah pengakuan Lurah Komat III, Clara Patria yang mengaku penggusuran
dilakukan karena warga resah.
Kemarin (28/8) pagi, Heriati (54) kembali mulai jualan
sarapan pagi. Bahkan, meja dan kursi yang dipakainya untuk berjualan lontong,
justru diberikan oleh warga sekitar lapak jualannya. "Kursi sama mejanya
ini dikasih masyarakat sini, kalau tidak dikasih mana bisa saya jualan,"
kata warga Jl. Amaliun Gg. Amat Besar ini, ditemui di lokasi jualannya.
Diakui wanita 4 anak dan 1 cucu itu, suaminya sempat
melarangnya berjualan lagi walau hanya mulai pukul 07.00-12.00 WIB. "Suami
saya tadi pagi sudah tidak kasih saya untuk berjualan," katanya, mengaku
karena atap lapak dagangannya sudah tak ada lagi.
"Memang itu yang ditakutkan, kalau hujan basah semua
jualannya saya, habis lah jualan saya semua. Karena atapnya dah digusur, tapi
karena tidak ada penghasilan lain saya jualan saja," sambungnya. Beruntung,
setibanya di Jl. Nusantara masyarakat sekitar memberikan kursi dan meja
kepadanya. "Sampai di sini saya dikasih meja sama kursi," katanya
seraya duduk didepan dagangannya.
Menurut wanita berjilbab ini, dari penjualan lontongnya
dirinya dapat memperoleh keuntungan Rp50 ribu per harinya. "Lepas, lepas
makan aja," ujarnya pada Posmetro Medan. Dari pukul 07.00 WIB hingga pukul
10.30 WIB, Heriati sudah dapat memperoleh keuntungan Rp 30 ribu. "Tadi
lumayan juga yang beli, banyak warga sini yang makan," ucapnya mengakhiri
perbincangan.
Pantauan Posmetro Medan, sekitar 8 warga sekitar membantu
para pedagang membersihkan lapak dan selokan yang berada di lokasi jualan. Bukan
hanya itu, para pedagang yang kesal juga menempelkan kertas didinding yang
tertuliskan, "Harus dibayar berapa? Agar kami bisa berjualan,".
Menurut warga sekitar, dengan adanya Pajak Jalan
Nusantara tepatnya simpang Jalan Puri tersebut mereka sangat terbantu, karena
tidak perlu jauh-jauh lagi mencari makanan. Mengingatkan, Minggu (27/8) malam,
lapak dagangan pedagang Jl. Nusantara digusur Satpol PP. Menurut Lurah Komat
III, Clara Patria, penggusuran itu karena ada keresahan warga dan juga perintah
langsung Wali Kota Medan. Menurutnya, para pedagang tersebut telah membangun
lapak dagangannya secara permanen. "Makanya kita gusur," sambungnya.
Dikatakannya, penggusuran itu juga dilakukan karena
adanya pengaduan dari masyarakat. Namun, saat ditanya masyarakat mana yang
keberatan, Clara enggan memberitahukannya. "Pokoknya masyarakat, ada yang
keberatan," katanya.
Mengenai penggusuran itu dilakukan karena tidak ada kutipan
dari pihak kelurahan, Clara membantahnya. "Mengenai pengutipan mohon maaf,
saya tidak tahu," ucap wanita yang baju hijau-hijau ini.(*/joe)
No comments:
Post a Comment